Tim UNS Peduli Bencana Adakan Trauma Healing di Gunung Kelud

  UNS Peduli Bencana merupakan satu wadah kolaborasi beberapa lembaga di dalam Universitas Sebelas Maret yang bergerak untuk pengurangan resiko bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam pada saat pra, tanggap darurat dan paska bencana. Beberapa lembaga yang tergabung dalam UNS Peduli Bencana adalah Pusat Studi Bencana (PSB), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Forum Bersama Lembaga Dakwah Kampus (FORBES LDK), Korp Suka Rela (KSR) dan Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqah (LAZIS) UNS. Diharapkan dengan adanya wadah ini, ketika bencana terjadi, masing-masing lembaga tidak bergerak sendiri-sendiri, namun sudah dalam koordinasi UNS Peduli Bencana.

Paska bencana erupsi Gunung Kelud 2014, Universitas Sebelas Maret Surakarta melalui program UNS Peduli Bencana Untuk Korban Kelud kembali menggugah rasa kepedulian kita terhadap korban letusan gunung Kelud dengan melakukan kegiatan penggalangan dana dan penyaluran tim trauma healing. Penggalangan dana dilakukan dari tanggal 14 – 28  Februari 2014 dan berhasil menghimpun dana lebih kurang sebesar 38 Juta Rupiah . Dana tersebut dihimpun dengan komando BEM UNS, FORBES LDK dan LAZIS UNS. Untuk selanjutnya dana yang terkumpul diserahkan kepada para korban dalam bentuk seperti terpal, alat tulis, permainan anak-anak dan alat peraga trauma healing.

Sedangkan untuk kegiatan selanjutnya adalah pemberangkatan tim trauma healing pada hari Sabtu 1 Maret 2014). Rombongan berjumlah 21 orang berangkat pukul 23.00 WIB sampai lokasi hari minggu pukul 05.00 WIB. Lokasi yang di kunjungi  adalah salah satu kecamatan  yang mengalami kerusakan parah yaitu di Kecamatan Puncu di Desa Puncu dan Desa Satak, daerah ini berjarak  sekitar10 kilometer dari pusat kawah.

Kegiatan trauma healing berjalan dengan sukses karena banyak anak-anak yang ikut dengan antusias, perkiraan jumlah anak-anak yang ikut adalah 50 anak perdesa membengkak menjadi 100 – 200 anak perdesa. Tim mengadakan permainan-permainan yang variatif yang sejenak bisa melupakan trauma mereka. Di samping itu juga kegiatan trauma healing dilakukan untuk kembali memberikan semangat kepada mereka untuk terus maju. Berdasarkan quick asessment yang dilakukan tim trauma healing masih diperlukan program trauma healing lanjutan bagi anak-anak dan dewasa.

Pada pelaksanaan trauma healing tersebut, LAZIS UNS menurunkan sembilan relawannya. Mereka adalah  Zulfa Hidayat, Probo Cahyono, S.Pd, Abu Luqman, Sidiq Saifullah, Sahibul Wafa T. Arifin, Siti Zulaekhah, Naylu Rahma dan  Akhyar Mursalin dengan spesialisasi Trauma Healing serta  Mursyid Alfian, S.E. dengan spesialisasi rescue, komunikasi dan navigator. ()

Make up a header numbering all pages sequentially in the upper right corner, one-half inch from the top and flush with additional sources the right margin.