Outbound Relawan: Sarana Pengakraban dan Pengenalan Program

Ruang Lobby NHIC dipenuhi oleh 60-an Relawan LAZIS UNS dalam acara pembukaan  acara out-bound, namun tiba-tiba disela-sela sambutannya, tiba – tiba manajer LAZIS UNS  berhenti berkata-kata dan memberikan secarik kertas kepada semua peserta. Dan kepada mereka  diminta untuk menulis nama masing-masing di kertas tersebut dengan crayon.

Kemudian semua kertas dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam ruangan lain. Sekarang semua peserta disuruh masuk ke ruangan itu dan diminta untuk menemukan kertas yang telah tertulis nama mereka, dan diberi waktu kurang dari 5 menit.

Semua relawan  panik mencari nama mereka, bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan  orang lain disekitarnya sehingga terjadi kekacauan. Waktu 5 menit  sudah usai, hanya ada beberapa relawan yang menemukan nama mereka sendiri.  Lalu masing-masing  diminta untuk secara acak mengambil sembarang  kertas dan memberikannya kepada orang  yang namanya tertulis di atasnya. Dalam beberapa menit semua orang punya kertas dengan nama  mereka sendiri.

lalu manajer umum LAZIS UNS berkata: Kejadian yg baru terjadi ini mirip dan sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri, (mirip dengan mencari kertas mereka sendiri) dan banyak yg gagal. Mereka baru berhasil mendapatkannya ketika mereka memberikan kebahagiaan kepada orang lain (memberikan kertas kepada pemiliknya). Kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan orang lain. Beri kebahagiaan kepada orang lain, maka anda akan mendapatkan kebahagiaan anda sendiri .

Itulah sedikit gambaran acara out-bound relawan LAZIS UNS yang digelar pada Sabtu, 22 Maret 2014 di komplek Masjid Nurul Huda UNS. Sebanyak 60 relawan menyemarakkan acara tersebut. Semua pengelola LAZIS UNS terjun langsung sebagai trainer. di pos I mereka dikenalkan LAZIS UNS secara umum, di pos II dikenalkan pogram-program, dan di pos terakhir dikenalkan mengenai sistem marketing LAZIS UNS. Di pos marketing ini, para relawan langsung terjun ke toko-toko belakang kampus UNS untuk menawarkan kotak berbagi, dan 20 kotak berbagi pun habis dalam waktu kurang dari 30 menit. Acara diakhiri dengan masak bersama tiap kelompok, selain untuk makan siang, masakan tiap kelompok dinilai oleh pengelola LAZIS UNS.  ()